SABDA Me + Dia = SABDA Media

Oleh: Yulia + Pio

Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) memulai pelayanannya 25 tahun yang lalu lebih banyak dengan bahan-bahan berupa "teks". Memang zaman itu teks adalah "raja" sehingga sebagian besar situs isinya hanya berupa teks. Kalau ada gambar biasanya hanya untuk header situs saja, atau logo-logo (logo yayasan, logo produk dll..). Melalui tekslah orang saat itu biasanya mengakses informasi. Namun, semakin ke sini, orang bilang "zaman now", orang semakin suka dengan hal-hal yang bersifat "visual". Ini menjadi kesulitan yang cukup besar karena, SABDA saat itu tidak memiliki orang yang secara khusus menekuni bidang design. Semua tampilan produk SABDA biasanya sangat minimalis dalam hal design, artinya design hanya dilakukan seadanya. Dari staf sebelumnya saya mendengar cerita bahwa ada pelanggan yang menyindir, "isi situs-situs SABDA memang sangat bagus, tapi tampilannya jadul-jadul...."

Ketika saya masuk YLSA, saya sendiri tidak menyangka kalau saya akan mengerjakan tugas-tugas desain yang menjadi passion saya sejak masih kecil. Ketika menempuh pendidikan formal saya tidak mendapat kesempatan untuk sekolah atau kuliah di bidang desain. Setelah lulus dari sekolah teologi, saya melamar ke SABDA yang adalah yayasan pelayanan Kristen yang bergerak di bidang IT. Dan, puji Tuhan! Di SABDA ada banyak sekali proyek dan tugas multimedia. Jadilah, sejak 2016 sampai sekarang, saya menjadi staf multimedia YLSA. Saya sangat bersyukur bisa melayani Tuhan di bidang media yang juga adalah tren saat ini.

Sejak tren "media" mulai gencar dipakai oleh banyak pelaku bisnis, YLSA pun tidak kalah gencarnya. Semua ini dilakukan demi "firman-Nya" agar firman-Nya menjangkau generasi muda. Dengan memasuki dunia media, SABDA mau tidak mau mulai giat melatih semua stafnya dengan pengetahuan tentang produk-produk yang visual, misalnya bagaimana membuat quote, gif, PPT, infografis dll.. Saya dan tim media pun ikut bersibuk-sibuk mengupgrade diri. Selain itu, YLSA juga menggandeng yayasan-yayasan lain yang lebih unggul dalam membuat produk media, misalnya Kingstone, The Bible Project, Tetelestai, Lumo Jesus Messias, King of Glory, dll.. Saya bersyukur dengan moto YLSA "we can not do it alone". Ini sangat bijaksana, karena walaupun kekuatan YLSA bukan di tampilan, design atau media, tetapi kita bisa tetap mengikuti kebutuhan zaman dengan bekerjasama dengan yayasan-yayasan lain. Mari kita lakukan semua ini untuk Dia, supaya nama-Nya ditinggikan!!

Kontak Kami