Sahabat-sahabat yang Mendukung Pelayanan YLSA
Oleh: Evie
Karena saya sudah cukup lama bergabung melayani di SABDA, saya sering mendengar kesaksian bahwa SABDA dimulai dengan visi Tuhan semata, ... tidak ada kantor, fasilitas, modal pun tidak jelas. Cerita yang saya dengar itu ternyata bukan sekadar cerita karena selama saya menjadi staf YLSA, saya pun terkagum-kagum setiap kali melihat bagaimana Tuhan menyediakan kebutuhan YLSA, khususnya dalam hal keuangan.
Sebagai yayasan nonprofit (tidak boleh mencari profit), nonkomersial (tidak boleh berjualan), dan independen (tidak berafiliasi dengan gereja/yayasan tertentu untuk mendapat suntikan dana operational), maka YLSA pada dasarnya tidak memiliki sumber pemasukan tetap. Jadi untuk menjalankan pelayanannya, YLSA betul-betul harus mengandalkan Tuhan -- pelayanan dengan iman. Pada awal pelayanannya, semua biaya ditanggung oleh pendiri dan pengurus yayasan. Lalu, dengan berjalannya waktu, Tuhan mulai mengirim beberapa teman yang terbeban untuk memberikan dukungan dana. Untuk waktu yang cukup lama, YLSA selalu mengalami defisit keuangan. Tetapi sungguh ajaib, setiap kali ada pengeluaran besar, Tuhan seperti sudah tahu dan dengan cara-Nya Ia penuhi kebutuhan kami. Belajar dari pengalaman iman ini, lama kelamaan kami mulai benar-benar belajar untuk tidak kuatir tentang uang. Bahkan ada saat-saat ketika kami tidak tahu gaji staf akan dibayar dari mana, lagi-lagi, pada saat yang tepat pertolongan Tuhan datang seperti yang kita duga. Orang-orang yang Tuhan kirim untuk menolong pun, Tuhan yang mengatur. Banyak donatur yang kami tidak kenal secara pribadi, bahkan mukanya pun kami tidak tahu/kenal, tetapi mereka adalah para pengguna SABDA yang merasa diberkati dengan pelayanan SABDA sehingga mereka tergerak untuk mendukung kebutuhan dana. Puji Tuhan! Dan, hal ini berlangsung hingga sekarang.
Sungguh luar biasa melihat cara Tuhan bekerja. Kami, setiap staf SABDA, diijinkan untuk bekerja dengan giat tanpa harus kuatir tentang masalah keuangan. Tuhanlah yang mengirimkan partner-partner pelayanan sehingga kami dapat bergandeng tangan saling melengkapi dalam melayani Dia. Kami terus berdoa kiranya Tuhan memberkati anak-anak Tuhan yang telah belajar memberi sehingga pelayanan-Nya di YLSA dapat terus berjalan, maju dan berkembang.
Ada banyak anak-anak Tuhan yang mendukung YLSA tidak hanya dalam hal uang. Banyak dari mereka yang mendukung kami dalam doa. Tanpa partner-partner doa ini pelayanan kami tidak akan kuat. Ada juga yang mendukung YLSA dengan memberikan tenaganya dan menjadi sukarelawan menolong pelayanan YLSA secara remote (jarak jauh). Orang-orang yang mendukung YLSA dalam berbagai cara ini kami sebut "Sahabat dan Pendukung SABDA". Sungguh tanpa mereka pelayanan SABDA tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Karena itu, kami sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada setiap Sahabat. Kiranya Tuhan membalas budi baik Sahabat semua. Salam IT-4-GOD!
25 Stories
- Sejarah SABDA di Mata Saya
- Cerita Suara SABDA, Publikasi Digital yang Millenial Friendly
- PESTA, Kelas Teologia Online untuk Orang Awam
- Mentoring Koordinator YLSA: Lead down, Lead across, Lead up.
- Biblical Computing di YLSA
- Satu Setengah Tahun, 2.000+ Halaman, Kasih Setia-Nya Tak Terhingga
- Dari Balik Rekaman Audio
- Cerita Mitra-Mitra SABDA
- Kisah Indah-NYA yang Diabadikan Dalam Video
- Berburu Bahan Digital Resources di Situs-Situs YLSA
- Menjadi "Newbie" Saat Ultah ke-25 SABDA
- Di Balik Foto-Foto Kenangan SABDA
- Terjun di Komunitas YLSA, Menyenangkan!
- Proyek Aplikasi SABDA
- Alkitab Interlinear SABDA
- Bertumbuh melalui PA di YLSA
- Banyak Pelatihan di SABDA
- Roadshow SABDA: Pengalaman Berbagi Firman Tuhan dengan Teknologi
- Alkitab Yang Terbuka (AYT)
- Persekutuan Doa Staf @SABDA
- Pembelajaran Digital di SABDA
- Bible Project, Media Alkitab yang Kekinian
- Sahabat-sahabat yang Mendukung Pelayanan YLSA
- Kisah 'Colt' SABDA
- SABDA Me + Dia = SABDA Media