Sejarah SABDA di Mata Saya

Oleh: Yulia

Melihat ke belakang, hati saya sangat gentar karena hampir tidak percaya bahwa SABDA sudah berusia 25 tahun. Tahun demi tahun kami lewati dengan kesadaran bahwa seharusnya kami tidak mampu menjalankan semua ini. Tidak ada satu hal pun yang pantas kami banggakan, kecuali kekuatan yang Tuhan berikan kepada kami untuk bertekun menjalankan panggilan-Nya.

SABDA dimulai dengan visi Tuhan semata, tidak ada yang lain. Kantor tidak punya, fasilitas tidak ada, modal tidak jelas, staf tidak tahu harus cari ke mana, mitra tidak ada yang kenal kami. Namun, dengan setia Tuhan menuntun kami selangkah demi selangkah, sambil Dia menyediakan kebutuhan kami satu per satu. Dari rumah untuk dijadikan kantor, seorang sekretaris yang diperkenalkan teman, peralatan meja kursi sederhana untuk memulai pekerjaan, sampai akhirnya memiliki tim pelayanan. Melalui berbagai pergumulan suka dan duka, waktu terus bergulir sampai akhirnya visi yang Dia berikan semakin terbentuk dengan jelas. Semua ini Dia yang kerjakan dalam hidup kami dan rekan-rekan sekerja yang Tuhan kirimkan untuk bergabung di SABDA dari waktu ke waktu. Kami menyadari kami hanya orang biasa, bukan siapa-siapa, dan tidak punya hal-hal istimewa di mata manusia. Namun, kami diberikan hati oleh Tuhan untuk memiliki kerinduan agar kami boleh dipakai oleh Dia yang empunya ladang pelayanan.

Ulang tahun 25 SABDA adalah cerita panjang tentang Dia yang empunya langit dan bumi, yang berkenan berkarya dalam hidup sekelompok anak-anak Tuhan untuk mengubah wajah pelayanan di Indonesia. Sekelompok anak-anak Tuhan ini bukan hanya mereka yang pernah dan masih bekerja di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), tetapi juga mereka yang mendukung pelayanan SABDA sebagai donatur, sukarelawan dan mitra-mitra SABDA. Tuhan membubuhkan 'reaksi kimia' sehingga sekalipun banyak dari kami yang tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu, tetapi kami bisa bersatu dan masing-masing mengambil bagian untuk bergandeng tangan melayani Dia yang terkasih.

Mewakili Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua orang yang pernah Tuhan pertemukan di SABDA. Kiranya cinta kita kepada Dia semakin bertumbuh dan membuahkan hidup yang memuliakan Dia. Mari biarkan Tuhan berkarya dalam hidup Anda, di mana pun sekarang Anda ditempatkan Tuhan. Usaha jerih payah kita tidak sia-sia karena Dia berkenan memberkatinya.

"Sebab, segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin."
Roma 11:36, AYT,

Kontak Kami